Selasa, 13 April 2010

PRASANGKA

Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi “sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional”.
Menurut Morgan (1966) Prasangka = Sikap. Menurutnya bahwa kecenderungan untuk merespon baik secara positif ataupun negatif terhadap orang, objek atau situasi. Kecenderungan merespon meliputi perasaan atau pandangan yang tidak sama dengan tingkah laku.
Komponen Sikap:
Kognitif, yaitu memiliki pengetahuan mengenai objek sikapnya, terlepas pengetahuan itu benar atau salah.
Afektif, yaitu dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi emosional (setuju/tidak setuju) mengenai objek sikapnya.
Konatif, yaitu kecenderungan tingkah laku bila bertemu dengan objek sikapnya mulai dai bentuk yang positif samapi tindakan agresif.
Agar orang merespon positif kita harus merespon positif juga, dilanjutkan dengan sikap kognitif, afektif, dan konatif. John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori.
• Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
• Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
• Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.

Sumber : www.facebook.com (Grup Facebook, ISBD utk Matematika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar