Senin, 12 April 2010

DEHUMANISASI

Dehumanisasi adalah kemerosotan tata-nilai. Mereka yang menjadi korban dehumanisasi kehilangan kepekaan kepada nilai-nilai luhur, seperti kebenaran, kebaikan, keindahan(estetik) dan kesucian. Mereka hanya peka dan menghargai nilai-nilai dasar, seperti materi (pemilikan kekayaan), hedonisme (kenikmatan jasmani) dan gengsi (prestise). Tiga nilai inilah yang menjadi dasar dari tata-nilai bagian besar dari masyarakat kita dewasa ini. Dan karena tidak didukung oleh nilai-nilai yang lebih tinggi, khususnya nilai kebaikan (etik, moral) dan kesucian (agama), di dalam mendapatkan nilai-nilai dasar itu mereka menghalalkan segala cara, misalnya korupsi, kolusi dan nepotisme serta (bahkan) kekerasan adalah cara yang sah; maksiat, kecabulan dan pemadatan adalah perilaku yang wajar; gengsi, sebagai kebalikan dari harga-diri (sense of honour), menampakkan dirinya dalam sifat tak bermalu dan bahkan cenderung membanggakan hasil kejahatan. Semua itu adalah gaya hidup yang sesuai bagi masyarakat dengan tata-nilai rendah sebagai akibat proses dehumanisasi itu.
Dehumanisasi memang merupakan fakta sejarah tetapi tidak berarti manusia harus menerima hal tersebut sebagai fakta sejarah yang terberi. Secara aktual-empiri, di panggung publik deretan maksiat yang terkait dengan narkoba, judi dan prostitusi masih kokoh menjadi penyakit masyarakat. Bersumber dari krisis multidimensi dan krisis moral, deretan maksiat tersebut diperpanjang lagi oleh maraknya korupsi, kebohongan, kekerasan yang kemudian bersambung lagi dengan kejahatan, premanisme dan perdagangan manusia. Potret buram ini, benar-benar menunjukkan adanya segmen masyarakat yang khaostik, alienasi dan sedang dalam dehumanisasi.
Secara semantik, dehumanisasi terjadi tatkala nilai-nilai luhur yang ada dalam teks ideologi, budaya dan agama tidak lagi berfungsi efektif sebagai pegangan hidup manusia sehari-hari, sehingga kebudayaan kehilangan dukungan kolektif dan manusia cenderung hidup tanpa basis keluhuran kebudayaan.
Dengan demikian, dalam mengatasi dehumanisasi hal yang paling penting adalah memanusiakan kembali manusia (humanisasi) sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial yang mampu mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dengan menjadikan agama sebagai pegangan hidup.

Sumber : http://isbdku.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar